Minggu, 01 Mei 2016

Menjelajah kawasan wisata Mandeh Part 3

Sungai Gemuruh
Matahari berlahan mulai bergerak kearah barat, arus bawah mulai deras, saatnya kita semua kembali dalam kapal untuk berpindah spot. Perlahan kapal bergerak menembus air laut menuju sungai gemuruh. Entah kena apa disebut sungai gemuruh, padahal kita sekarang dilaut. Kami yang tenaganya tadi habiskan untuk menikmati keindahan bawah laut dan mengejar mendapatkan foto under water yang keren, mulai terkantuk kantuk didalam kapal yang kecil. Kapal yang awalnya kering sekarang berubah basah dimana mana karena sebagian teman teman menikmati snokling tanpa berganti pakaian duduk manis dalam kapal... ha..ha... mau ganti pakaian malu karena banyak emak emak dan tante tante yang ikut, jadi cuma pakai kaos yang masih kering dan tentunya dengan celana yang basah.
Laju kapal membelah laut biru mulai menurun kecepatannya menuju sebuah pulau kecil, dan disitulah jawabannya kena apa di namakan sungai gemuruh destinasi berikutnya setelah puas snokling. Sebuah pulau kecil yang terdapat aliran sungai sungai yang bening mengalir diatas bebatuan yang kokoh, disini kami bisa menikmati kebeningan aliran sungai Gemuruh, yang mengalir dengan lembut dari kerapatan hutan di atasnya, langsung menuju lautan sekaligus membilas sisa air laut sehabis snokling dan tentunya bisa berganti pakaian di alam terbuka sambil tengok kanan kiri takut ada yang ngintip.



Puas bermain air dan tentunya berfoto ria dan selfi selfian, sang pemandu mulai memperingatkan kita terkait waktu, dan ternyata memang sudah sore, matahari sudah bergerak menuju keperaduannya, dan itu adalah batasan waktu untuk kita menjelajah kawasan wisata di seputaran mandeh. Masih banyak destinasi yang ada disana yang belum sempat kita kunjungi, batasan waktu yang mengharuskan kita kembali kepadang meneruskan aktivitas diskusi kita dan yang pastinya kita terlena oleh keindahan ciptaanNya dan lupa akan waktu yang membatasi perjalanan kita. Semoga lain waktu kita bisa kesana lagi menikmati sisa destinasi yang belum kita jamah. Terima kasih Tuhan atas segala ciptaanMu ini yang sangat indah, semoga tetap lestari untuk bisa di nikmati anak cucu kita nanti dan saat kita bercerita ama anak cucu kita gak dibilang hoax karena keindahan itu telah pudar oleh tangan tangan kita sendiri.

Lestari Alamku
Lestari Desaku
Dimana Tuhanku Menitipkan Aku
Nyanyi Bocah-bocah
Di Kala Purnama
Nyanyikan Pujaan Untuk Nusa


Damai Saudaraku
Suburlah Bumiku
Kuingat Ibuku Dongengkan Cerita
Kisah Tentang Jaya Nusantara Lama
Tentram Kartaraharja Di Sana..........


Menjelajah kawasan wisata Mandeh Part 2

Hutan Mangrove
Dari pulau kapo kapo lanjut menuju pulau Sironjong Ketek untuk menikmati keindahan bawah laut.Perjalanan menembus hutan bakau serasa kaya di film film dokumenter sungai amzon, indah tapi juga takut kalau ada buaya atau piranha sungai amzon. Tapi tenang saja disini gak ada buaya, itu cuma imajinasiku yang terkontaminasi film dokumenter di national geographic.



Perjalanan ini kembali disuguhi pemandangan yang seksi dari pulau pulau disekitarnya, cantik dan seksi mungkin kata yang tepat untuk mewakili mataku mengungkapkan keindahan ini, karena mataku tidak mau lepas untuk menikmati keindahan ini.

Pulau Sironjong Ketek


Perahu mendekati pulau sironjong ketek untuk kita menikmati keindahan alam bawah laut dengan snokling. Perahu sengaja tidak merapat dulu ke pulau sironjong ketek karena waktunya sudah semakin sore. Air laut yang tenang, tanpa ada ombak semakin nikmat untuk bersnokling. Arus bawah airnya pun tidak begitu deras menambah mudah untuk menyelam. Indah sekali, ikan ikan kecil menemani kita melihat berbagai macam terumbu karang yang ada. Semoga terumbu karang ini akan tetap lestari tanpa rusak karena lego jangkal dari kapal dan tangan tangan jahil yang usil, agak kelak anak cucu kita bisa menikmati indahnya alam bawah laut yang sekarang kita nikmati.







Sebelumnya... Part 1
Selanjutnya... Part 3

Menjelajah kawasan wisata Mandeh Part 1

Setelah puas melihat panorama Kawasan Wisata Mandeh dari Puncak Mandeh sambil jeprat jepret menuntaskah hasrat fotografiku dan mendapatkan pengalaman latihan foto selfi yang diajari sama zamroni kawan dari UIN Malang dan si ratu selfi itha dari UIN Makasar, lanjut menikmati langsung Wisata Mandeh dengan menggunakan perahu/ kapal mesin menuju titik-titik wisata yang ada di Kawasan Wisata Mandeh (Mandeh Resort).


Pulau Cubadak
Perjalan pertama menuju pulau kapo kapo, segarnya angin laut dengan disuguhi pemandangan indah Pulau Pasir Putih, Pulau Setan, Pulau Sironjong Ketek, Pulau Sironjong Gadang dan palau cubadak dan masih banyak pulau kecil yang aku lupa namanya karena nama namanya asing kedengaran di telingaku. Sedikit menarik mataku untuk lebih memperhatikan sekitar pulau cubadak. Pulau yang tenang tidak kelihatan banyak aktivitas, dan terdapat cotage cotage khas berdinding kayu. Ngimpi camping disitu ha..ha... nunggu diajak camping disitu ama juragan jengkol bangfu. karena aku lihat terdapat vegetasi yang lumayan banyak dengan kontur berbukit bukit pastinya asik untuk tracking ke puncak untuk mendapatkan view yang cantik.



Pulau Kapo Kapo
Kembali keperjalanan ke pulau kapo kapo, sampai dipulau tersebut ada sedikit kekagetan pada diriku, pulau ini ternyata berpenghuni walaupun tidak banyak. Jalur stapak menuju sisi pantai lain sudah menggunakan jalan cor. Dalam perjalan menuju sisi pantai lainnya disambut anak anak kecil bermain sepeda dan berkejaran tanpa merasa tertanggu dengan kehadiran kami. Nikmati masa kecilmu yang bahagia nak, tanpa terkontaminasi teknologi yang menjadikan kamu asik bermain sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitarmu. Bersantai sejenak sambil menikmati makan siang di pingir pantai menjadi pengalaman yang indah untuk dikenang.


Selanjutnya....

Sabtu, 30 April 2016

Jember City Carnival

Dini hari sebelum subuh kupacu mobil kesayangku menuju jogja mengejar penerbangan pagi tanggal 23 April 2016, yah aku mengejar penerbangan menuju surabaya untuk konekting menuju jember. Kota dijawa timur ini merupakan pertama kalinya aku menuju kesana untuk memenuhi undangan dari sahabat lamaku pak syakur untuk berbagi ilmu tentang teknis penyusunan anggaran dan perencanaan. Pak syakur yang terkenal di kalangan taman teman perencanaan dengan jamu sehat lelaki pak kumis ini mengajak aku untuk berdiskusi dengan para pejabat di lingkungan IAIN Jember tentang perencanaan.
45 Menit pernerbangan menuju surabaya di warnai dengan sport jantung, karena ada delay dengan alasan teknis. Jiyannn pesawat ATR dengan cap kepala singa ini mengabarkan ditundanya dengan batas waktu yang tidak jelas, padahal pesawat menuju jember dari surabaya jam 8.55 WIB, parahnya lagi pesawat menuju jember tidak satu terminal dan tidak satu maskapai dengan pesawat yang dari jogja.
Turun di surabaya dengan langsung cuss naik ojek dengan pesanan khusus ngebut, alhamdulillah belum terlambat, masih bisa ngopi di longe garuda tapi tanpa bisa ngebul, karena longe di lantai satu gak ada smoking arenya. Sambil nahan kecul dan kantuk mulai datang mengantarkan aku terbang menuju jember. Hufffttt baru mulai tidur ternyata pesawat sudah siap siap landing.
DIbandara jember pak syakur sudah menanti dengan segelas kopi di kantin bandara, lumayan bisa buat ngilangin ngantuk ama kecut nahan gak ngerokok.
Diskusi dengan para pejabat baru dilingkungan IAIN Jember lumayan panjang dari siang sampai malam, berbagai macam topik dibahas, sampai sampai yang bukan hal perencanaan didiskusikan. Alhamdulillah aku dapat berbagi ilmu lagi, semoga bermanfaat buat para pejabat di lingkungan IAIN Jember.
Terima kasih pak syakur, mas tri, mas syahrul dan semua pejabat di lingkungan IAIN Jember, atas sambutannya yang luar biasa, sampai sampai pulang dibawain pak kumis buat mas sigit yang sudah inden duluan ama pak syakur. Semoga next time bisa berdiskusi lagi dengan topik yang baru.

Galeri Perjalanan Jember