Sungai Gemuruh
Matahari berlahan mulai bergerak kearah barat, arus bawah mulai deras, saatnya kita semua kembali dalam kapal untuk berpindah spot. Perlahan kapal bergerak menembus air laut menuju sungai gemuruh. Entah kena apa disebut sungai gemuruh, padahal kita sekarang dilaut. Kami yang tenaganya tadi habiskan untuk menikmati keindahan bawah laut dan mengejar mendapatkan foto under water yang keren, mulai terkantuk kantuk didalam kapal yang kecil. Kapal yang awalnya kering sekarang berubah basah dimana mana karena sebagian teman teman menikmati snokling tanpa berganti pakaian duduk manis dalam kapal... ha..ha... mau ganti pakaian malu karena banyak emak emak dan tante tante yang ikut, jadi cuma pakai kaos yang masih kering dan tentunya dengan celana yang basah.
Laju kapal membelah laut biru mulai menurun kecepatannya menuju sebuah pulau kecil, dan disitulah jawabannya kena apa di namakan sungai gemuruh destinasi berikutnya setelah puas snokling. Sebuah pulau kecil yang terdapat aliran sungai sungai yang bening mengalir diatas bebatuan yang kokoh, disini kami bisa menikmati kebeningan aliran sungai Gemuruh, yang mengalir dengan lembut dari kerapatan hutan di atasnya, langsung menuju lautan sekaligus membilas sisa air laut sehabis snokling dan tentunya bisa berganti pakaian di alam terbuka sambil tengok kanan kiri takut ada yang ngintip.
Puas bermain air dan tentunya berfoto ria dan selfi selfian, sang pemandu mulai memperingatkan kita terkait waktu, dan ternyata memang sudah sore, matahari sudah bergerak menuju keperaduannya, dan itu adalah batasan waktu untuk kita menjelajah kawasan wisata di seputaran mandeh. Masih banyak destinasi yang ada disana yang belum sempat kita kunjungi, batasan waktu yang mengharuskan kita kembali kepadang meneruskan aktivitas diskusi kita dan yang pastinya kita terlena oleh keindahan ciptaanNya dan lupa akan waktu yang membatasi perjalanan kita. Semoga lain waktu kita bisa kesana lagi menikmati sisa destinasi yang belum kita jamah. Terima kasih Tuhan atas segala ciptaanMu ini yang sangat indah, semoga tetap lestari untuk bisa di nikmati anak cucu kita nanti dan saat kita bercerita ama anak cucu kita gak dibilang hoax karena keindahan itu telah pudar oleh tangan tangan kita sendiri.
Lestari Alamku
Lestari Desaku
Dimana Tuhanku Menitipkan Aku
Nyanyi Bocah-bocah
Di Kala Purnama
Nyanyikan Pujaan Untuk Nusa
Damai Saudaraku
Suburlah Bumiku
Kuingat Ibuku Dongengkan Cerita
Kisah Tentang Jaya Nusantara Lama
Tentram Kartaraharja Di Sana..........
Matahari berlahan mulai bergerak kearah barat, arus bawah mulai deras, saatnya kita semua kembali dalam kapal untuk berpindah spot. Perlahan kapal bergerak menembus air laut menuju sungai gemuruh. Entah kena apa disebut sungai gemuruh, padahal kita sekarang dilaut. Kami yang tenaganya tadi habiskan untuk menikmati keindahan bawah laut dan mengejar mendapatkan foto under water yang keren, mulai terkantuk kantuk didalam kapal yang kecil. Kapal yang awalnya kering sekarang berubah basah dimana mana karena sebagian teman teman menikmati snokling tanpa berganti pakaian duduk manis dalam kapal... ha..ha... mau ganti pakaian malu karena banyak emak emak dan tante tante yang ikut, jadi cuma pakai kaos yang masih kering dan tentunya dengan celana yang basah.
Laju kapal membelah laut biru mulai menurun kecepatannya menuju sebuah pulau kecil, dan disitulah jawabannya kena apa di namakan sungai gemuruh destinasi berikutnya setelah puas snokling. Sebuah pulau kecil yang terdapat aliran sungai sungai yang bening mengalir diatas bebatuan yang kokoh, disini kami bisa menikmati kebeningan aliran sungai Gemuruh, yang mengalir dengan lembut dari kerapatan hutan di atasnya, langsung menuju lautan sekaligus membilas sisa air laut sehabis snokling dan tentunya bisa berganti pakaian di alam terbuka sambil tengok kanan kiri takut ada yang ngintip.
Puas bermain air dan tentunya berfoto ria dan selfi selfian, sang pemandu mulai memperingatkan kita terkait waktu, dan ternyata memang sudah sore, matahari sudah bergerak menuju keperaduannya, dan itu adalah batasan waktu untuk kita menjelajah kawasan wisata di seputaran mandeh. Masih banyak destinasi yang ada disana yang belum sempat kita kunjungi, batasan waktu yang mengharuskan kita kembali kepadang meneruskan aktivitas diskusi kita dan yang pastinya kita terlena oleh keindahan ciptaanNya dan lupa akan waktu yang membatasi perjalanan kita. Semoga lain waktu kita bisa kesana lagi menikmati sisa destinasi yang belum kita jamah. Terima kasih Tuhan atas segala ciptaanMu ini yang sangat indah, semoga tetap lestari untuk bisa di nikmati anak cucu kita nanti dan saat kita bercerita ama anak cucu kita gak dibilang hoax karena keindahan itu telah pudar oleh tangan tangan kita sendiri.
Lestari Alamku
Lestari Desaku
Dimana Tuhanku Menitipkan Aku
Nyanyi Bocah-bocah
Di Kala Purnama
Nyanyikan Pujaan Untuk Nusa
Damai Saudaraku
Suburlah Bumiku
Kuingat Ibuku Dongengkan Cerita
Kisah Tentang Jaya Nusantara Lama
Tentram Kartaraharja Di Sana..........